Tuesday, February 21, 2017

Kepundung atau Kapundung

Kepundung atau Kapundung bukanlah buah yang asing khususnya bagi warga pedesaan, buah yang satu ini merupakan tumbuhan buah-buahan asli Asia Tenggara, tersebar di dari Thailand, Semenanjung Malaysia, Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan (termasuk Sarawak, Brunei, Sabah), Sulawesi, sampai Maluku.
Tumbuhan ini tumbuh liar sebagai tumbuhan lapis bawah pada hutan tropika basah, tetapi juga dibudidayakan sebagai tanaman pekarangan.

Nama ilmiah kapundung adalah Baccaurea racemosa (Reinw. ex Bl.), sedangkan nama umumnya adalah menteng (Indonesia, Inggris), engkumi, kayu masam, kokonau, kunau, kunyi, longkumo, moho liok, tunding undang, atau umbarian (Kalimantan), kapundung (Inggris).

Pohon dari tumbuhan ini berperawakan mirip dengan pohon jati namun memiliki daun yang lebih kecil dan halus serta buahnya yang bisa dikonsumsi, tajuk padat dan tidak beraturan. Daun tunggal berselang-seling, berbentuk bundar telur lonjong sampai bundar telur sungsang, berukuran (7-18) cm x (3-7) cm, berkelenjar, panjang tangkai daun 0,5-4,5 cm, berpenumpu segitiga. 

Perbungaan pada batang atau cabang tua, panjang tandan jantan 5-12 cm, tersusun atas bunga berkelompok tiga-tiga, berbentuk payung menggarpu, berbulu lebat, berukuran sangat kecil, berdaun kelopak 4-5 helai, benang sari berjumlah 4-8 utas; tandan bunga betina berukuran panjang 10-20 cm, kuntum bunga sendiri-sendiri atau mengelompok, berukuran agak besar, daun kelopak 5 helai, bakal buah beruang 3-4. 

Buah bertipe buah kapsul, berdiameter 2-2,4 cm, berwarna hijau kekuning - kuningan atau hijau kemerah - merahan pada saat matang, biji dalam daging buah bisa berwarna putih, kuning, atau merah tergantung dari jenis dari buah kepundung atau kapundung itu sendiri. 

Di dalam hutan merupakan komponen dari hutan dipterokarp pegunungan bawah sampai ketinggian 1100 m dpl. Menyukai tanah aluvial berpasir atau berlempung. Pada kawasan belukar tumbuh sebagai pohon sisa pra-pembalakan.

Buah kapundung merupakan buah - buahan untuk dikonsumsi dalam keadaan segar, namun buah ini tidak dapat dikonsumsi dalam jumlah yang cukup besar karena diyakini dapat membuat mereka yang mengkonsumsi buah ini sulit untuk buang air besar.

0 comments:

Post a Comment