Saturday, September 6, 2014

Duwet atau Jamblang Disebut Juga Juwet

Buah Duwet atau juwet maupun Jamblang atau disebut juga jambu keling adalah sejenis pohon buah dari suku jambu-jambuan.

Tumbuhan berbuah sepat masam dan manis ini dikenal pula dengan berbagai nama seperti jambee kleng, jambu kling, nunang, jambu koliong , jambu kalan dan lain sebagainya. 

Buah ini pada dasarnya memiliki rasa yang sepat seperti jambu jika kurang masak atau belum matang benar buahnya. 

Jamblang dapat ditemui di baik dibudidayakan / liar di Asia tropis dan Australia. Pohon jamblang mempunyai daerah persebaran alaminya di Himalaya bagian subtropis, India, Sri Lanka, Malesia dan Australia dan indonesia. Saat ini telah ditanam diseluruh kawasan tropika dan subtropika.

Khususnya di Pulau Jawa, tumbuh liar di hutan jati dan dibudidayakan sebagai pohon buah di pekarangan, dari dataran rendah hingga 500 mdpl. Walaupun demikian, ia dapat tumbuh pada ketinggian 1800 mdpl. Curah hujan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan yang bagus adalah lebih dari 1000 mm per tahun dengan musim kering yang nyata.

Jamblang tumbuh di dataran banjir. Jenis ini toleran terhadap kekeringan dan dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah yang tidak subur, lahan basah dan tanah yang berdrainase bagus (tanah lempung, tanah liat berkapur, tanah berpasir dan tanah-tanah berkapur). Umumnya, jamblang diperbanyak dengan biji, namun kultivar-kultivar yang unggul bisa diperbanyak dengan cangkok.

Buah jamblang biasa dimakan segar. Di India dan Filipina, seperti juga kebiasaan di beberapa daerah di Indonesia, buah jamblang yang masak dicampur dengan sedikit garam dan kadang-kadang ditambahi gula, lalu dikocok di dalam wadah tertutup (biasanya dua mangkuk ditangkupkan) sehingga lunak dan berkurang sepatnya.

Buah ini dapat mengurangi noda di gigi. Buah yang kaya vitamin A dan C ini juga dapat dijadikan sari buah, jeli atau anggur. Di Filipina, anggur jamblang diusahakan secara komersial.

0 comments:

Post a Comment